SELAMAT DATANG

SEMOGA APA YANG TERDAPAT DALAM BLOG INI DAPAT BERGUNA DAN BERMANFAAT BAGI SEMUA PIHAK YANG MEMBUTUHKANNYA SERTA DIGUNAKAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

Jumat, 03 Agustus 2012

ULUMUL HADIS


ILMU HADITS



PERADILAN 1

F 1

07.30 – 09.10
 
        ABDUL HALM TALLI, Sag . Mag

                        150 282 232

        AMIR SYAM MARSUKI

                        101 001 08 007
  UIN ALAUDDIN
2009/2010

SAHABAT

A. PENGERTIAN SAHABAT
Ø  Sahabat menurut ulama’ hadis ialah orang yang bertemu Rasulullah dengan pertemuan yang biasa sewaktu Rasulullah masih hidup dalam keadaan Islam dan beriman.
Ø  Menurut al-Jahidi orang Islam yang bertemu Rasulullah SAW dan persahabatannya lama sekitar setahun atau lebih dan mereka meriwayatkan hadis.
Ø  Menurut Hasbuyah Shiddiqi adalah orang yang menjaln persahabatan dengan Nabi dengan persahabatan yang mesra dengan iman dan taqwa.

B. CARA MENGIDENTIFIKASI SAHABAT
Ø  Adanya kabar Mutawatir (informasi yang umum).
Ø  Adanya kabar yang masyhur (terkenal). Seperti persahabatan Abu Khurairah.
Ø  Diakui oleh sahabat yang lain.
Ø  Ada pengakuan dari Tabi’in.
Ø  Pengakuan dari sahabat (adil). Adil yang dimaksud adalah integritas diakui (tidak pernah berbohong dst).

TABI’IN
            Menurut Ulama’ hadis Tabi’in adalah orang yang berjumpa dengan sahabat perjumpaan sebentar atau lama dan mereka dalam keadaan Islam.

TIBI’IT TABI’IN
            Menurut Ulama’ hadis tabi’it tabi’in adalah orang yang berjumpa dengan tabi’it walaupun perjumpaannya lama atau sebentar dalam keadaan beriman dan Islam.

MUHADHRAMIN
            Muhadhramin adalah orang yang hidup pada zaman jahiliyah dan zaman Nabi dalam keadaan Islam dan tidak sempat bertemu Nabi SAW.

Cara penerimaan hadits.
            Dalam hal peneriamaan hadits dari Rasulullah SAW tidak mempunyai syarat-syarat tertentu namun dalam periwayatannya baru memiliki syarat-syarat.

Syarat-syarat periwayatan hadits:
Ø  Islam
Ø  Berakal
Ø  Tiadak fasik atau pura-pura munafik
Ø  Terhindar dari hal-hal yang dapat merusak dirinya.
Ø  Mampu menyampaikan hadis yang dihafalnya
Ø  Catatan hadisnya terpercaya
Ø  Mengetahui dengan baik makna hadits yang ia sampaikan

Cara periwayat meneriama hadis:
Ø  Mendengar
Ø  Menceriatakan
Ø  Mengabarkan
Ø  Mangatakan
Ø  Mengigatkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar